RAGAM HIAS SUMATRA
RAGAM HIAS
SUMATRA
Indonesia memeliki ribuan jenis ragam hias itu tercermin dari
banyak suku budaya yang berbeda-beda yang ada di indonesia, Begitu juga dengan
provinsi sumatra
Sumatera adalah
salah satu dari sekian banyak pulau paling besar yg berada dan berlokasi di
sektor barat negara kita Indonesia. Mempunyai sekian banyak suku bangsa,
tradisi, agama & budaya yg tidak serupa. Di pulau besar Sumatera terdapat
sekitar 10 propinsi dgn luas wialayah yang mencapai angka 443.065,8 km2.
Konon asal nama pulau
Sumatera berawal dri keberadaaan Kerajaan kuno bernama Samudera (berlokasi di
pesisir bagian timur daerah Aceh).
Aceh
Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya dalam paduan warna-warna berani seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan sebagainya. Warna-warna berani pada batik Aceh inilah yang menjadi ciri khas batik Aceh.
Motif-motif pada batik Aceh umumnya melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif Pintu Aceh misalnya, menunjukkan ukuran tinggi pintu yang rendah. Kenyataannya, rumah adat Aceh memang berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan yang lapang. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat. Motif tersebut mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan.
Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak khas Aceh yang indah dari batik Aceh, antara lain Pintu Aceh, Bungong Jeumpa, Awan Meucanek, Pucok Reubong, dan lain-lain.
Sumatera Utara
Kota ini memiliki cerita yang menarik tentang batik. Walaupun batik bukanlah budaya orang Batak namun beberapa tahun silam, batik mulai dikembangkan di kota Medan. Batik tak hanya milik orang Jawa, di Tanah Batak pun terdapat batik. Medan sebagai salah satu kota yang memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi juga perlahan mulai memiliki batik etnik.
Batik Medan terinspirasi untuk mempunyai ciri khas tersendiri dan diambil dari tiap suku yang ada di Sumatera Utara. Batik tersebut dinamakan Batik Motif Medan. Motifnya batik disesuaikan dengan lima etnis Batak yang ada di Sumatera Utara, yaitu Mandailing, Tapanuli Utara (Toba), Simalungun, Karo, Pakpak Dairi, dan Tapanuli Tengah. Motif batik dari lima etnis Batak, itu di antaranya corak dari kain ulos Batak, motif Hari Hara Sundung di Langit yang menunjukkan ciri khas Batak Toba, dan motif Pani Patunda dari Simalungun. Selain itu, motif Melayu seperti pucuk rebung, semut beriring, itik pulang petang. Kemudian motif Toba ada desa nawalu, gorga sitompi, Batak Mandailing dengan motif mataniari juga dikembangkan sebagai motif Batik Medan.
Batik Medan memiliki khas tersendiri dengan paduan motif ulos dari berbagai etnik di Sumatera Utara. Batik Medan yang didesain dari kain Ulos yang dihasilkan tiap kabupaten yang ada di Sumut semakin diminati walau masih terkesan kaku karena biasanya Ulos cenderung digunakan untuk acara adat.
Sumatera Barat
Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat. Dinamakan demikian karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke dalam tanah liat. Namun, seiring dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak hanya berwarna cokelat saja. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada yang terbuat dari katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam antara lain tumbuhan merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.
Ini dia beberapa motif dari batik Tanah Liek:
Bengkulu
Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik khas Bengkulu secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif khasnya berupa tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut juga dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan asli masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Advertsiment
Untuk batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.
Berikut ini beberapa motif batik Besurek:
Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik khas Bengkulu secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif khasnya berupa tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut juga dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan asli masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Advertsiment
Untuk batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.
Berikut ini beberapa motif batik Besurek:
Sumber http://www.jatikom.com/2016/08/keterangan-gambar-motif-batik-indonesia.html#ixzz4Qyf7cP6v
Follow us: jatikom on Facebook
Riau
Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.
Ini adalah beberapa motif dari batik Tabir Riau:
Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.
Ini adalah beberapa motif dari batik Tabir Riau:
Kepulauan Riau
Batik Gonggong
Batik yang semula hanya ada di Jawa khususnya Jawa Tengah kemudian berkembang ke daerah-daerah lain di Indonesia. Setiap daerah memiliki keberagaman corak batik yang menjadi ciri khas setiap daerah. Antara daerah satu dengan yang lain memiliki corak dan motif yang berbeda. Ada batik Yogyakarta, Solo, Cirebon, Madura, Jepara, Tulungagung, Banyumas, Banten Pekalongan, Tasik, bahkan batik juga ada di luar Jawa seperti di Bali, Aceh, Palembang, Ambon, dan daerah lainnya.
Tak mau kalah dengan daerah tersebut Kepulauan Riau ( Kepri) juga memiliki Batik dengan corak khasnya yaitu biota laut seperti gonggong. Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang terdapat di sekitar perairan Kepulauan Riau. Selain enak untuk dinikmati kini juga hadir dalam bentuk batik yang tentunya dengan dirangkai dan didesain sedemikian rupa.
Jambi
Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal. Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.
Berikut ini adalah motif-motif Batik Jambi yang beraneka ragam. Lebih tertarik yang manakah Anda?
Sumatera Selatan
Batik Palembang ini memiliki keunggulan yang tak kalah menarik dari batik lain di Indonesia. Batik Palembang memiliki motif yang mengikuti syariat Islam, yaitu tidak menggunakan gambar binatang dan manusia sebagai hiasan. Sebagian besar motif batik Palembang adalah motif bunga teh dan motif lasem yang dihiasi garis simetris dan berbagai simbol tanaman, sedangkan motif bunga teh kainnya dipenuhi dengan gambar bunga teh. Untuk pewarnaan menggunakan warna cerah khas Melayu, seperti merah, kuning dan hijau terang.
Lampung
Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan kolektor asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”.
Ini adalah beberapa contoh motif dari batik Lampung:
Sumber http://www.jatikom.com/2016/08/keterangan-gambar-motif-batik-indonesia.html#ixzz4QyfT7Xfd
Follow us: jatikom on Facebook
Suku Bangsa
di Sumatera yang Tinggal dan Bermukim di Aceh
Suku Minangkabau,
suku ini meruapakan salah satu suku besar yang ada di Sumatera, terinspirasi
dari sebuah legenda yang menyebutkan bahwa konon kerajaan Majapahit ingin
menaklukkan wilayah Sumatera, sesampainya di Sumatera pasukan Majapahit diajak
mengadu kerbau, jika menang maka mereka bakal menguasai Sumatera, jika tidak
maka mereka bakal terusir oleh karena itu disebutlah mereka dengan nama
Minangkabau dari kata Minang artinya mengadu dan Kabau yang artinya kerbau.
Suku Kluet
Suku Tamiang
Suku Haloban
Suku Aceh
Suku Pakpak
Suku Singkil
Suku Gayo
Suku Sigulai
Suku Devayan
Suku Alas
Suku Lekon
Suku Aneuk
Jamee
Suku Bangsa
di Wilayah Sumatera Utara
Suku Melayu
Suku Batak
Karo
Suku Nias
Suku Batak
Angkola
Suku Batak
Lain yaitu Simalungun
Suku
Minangkabau
Suku Batak
Lainnya yaitu Pakpak
Suku Batak
Toba
Suku Batak
Mandailing
Suku Bangsa
yang Berada di Sumatera Barat (Sumbar), Kepulauan Riau dan Daerah Jambi
Suku
Mentawai
Suku
Minangkabau
Suku Kubu
Suku Sakai
Suku Bonai
Suku Melayu
Suku Talang
Mamak
Suku Kerinci
Baca Juga : Nama-nama sungai di
indonesia beserta letaknya
Sukusuku
yang Tinggal di Kepulauan Riau Daerah Sumatera
Orang / Suku
Barok
Suku Melayu
Orang / Suku
Bangsa Tambus
Orang / Suku
Galang (punah)
Etnis
Tionghoa (terdiri atas : Hainan, kemudian Hakka, ada Tionghoa Hokkien, dan
terakhir etnis Tiochiu)
Suku Laut
(kadang disebut juga Orang Laut/Orang atau suku Sampan)
Orang / Suku
Trong (suku bangsa ini sudah punah)
Orang / Suku
Bentan (suku ini ternyata telah punah)
Orang / Suku
Teluk Nipah
Orang / Suku
Bulang (telah punah)
Orang / Suku
Sugi (suku ini sudah punah)
Orang / Suku
Galang (sudah punah)
Orang / Suku
Sengkanak
Orang / Suku
Kanaq (terakhir ini menetap dan bermukim di negara Malaysia)
Orang / Suku
Sebarok
Orang / Suku
Laut Kappir (akhir-akhir ini menetap dan mukim di wilayah negara Thailand)
Orang / Suku
Mepar (sudah punah)
Orang /
Sudah Ladi (telah punah)
Orang / Suku
Muka Kuning (sudah punah)
Suku Bangsa
di Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dan Daerah Bangka Belitung (Babel)
Ameng Sewang
Pemulutan
Suku Anak
Dalam
Penesak
Bangka
Pegagan Ulu
Belitung
Pegagan Ilir
Daya
Semendo
Musi
Banyuasin
Sekak
Musi Sekayu
Suku Saling
Ogan
Rawas
Enim
Rambang Senuling
Suku Kayu
Agung
Ranau
Kikim
Suku Musi
Suku
Komering
Meranjat
Lahat
Mapur
Lematang
Lom
Lintang
Pegagan
Kisam
Padamaran
Suku
Palembang
Suku yang
Bermukim di Daerah Bengkulu dan Juga Wilayah Lampung Pulau Sumatera
Lampung
Bengkulu
Pindah
Lembak
Pasemah
Batin
Kedurang
Padang Guci
Pekal
Rejang
Suban
Enggano
Mulo-muko
Kaur
Lembak
Serawai
Pengertian
Ragam Hias
Ragam hias
adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang
dalam suatu karya kerajinan atau seni. Karya ini dapat berupa tenunan, tulisan
pada kain (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada kayu/batu. Ragam
hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.
B. Fungsi-Fungsi Ragam Hias Di
Masyarakat
1.
Fungsi
jender, yakni disesuaikan dengan jenis kelamin.
2.
Fungsi daur
hidup, yakni menjadi kebutuhan esensial
dan memiliki ajaran-ajaran adat isitadat sekaligus menggambarkan perjalanan
hidup manusia.
3.
Fungsi
religi, yakni dipakai untuk keperluan keagamaan.
4.
Fungsi simbolik, yakni merupakan wujud penuturan
gagasan dalam bentuk simbolik yang mensyaratkan filosofi adat
5.
Fungsi
pusaka, yakni merupakan warisan turun-temurun.
ARMY ya ???? :')
BalasHapuskok tau :)?
Hapus