cerpen unik " tanpa rumah"



TANPA RUMAH
Sebenarnya aku bukan seorang gelandangan, atau yatim piatu sehingga tak mempunyai rumah, atau keluarga
Sebaliknya semua keluargaku masih utuh, walau dibilang bukan orang yang berada, tapi setidaknya aku orang yang berkecukupan, hidup di desa yang indah,  apa lagi hal yang lebih indah dari itu, sampai hari itu datang.
Suatu malam semuanya berubah saat orangtuaku bercerai, ayah memilih angkat kaki dari rumah meninggalkan aku dan ibuku sendirian.
            Ibuku melakukan apapun untuk menyekolahkan ku hingga pergi keluar negeri sampai mengabaikan pekerjaan gurunya, penderitaan itu tak berakhir begitu saja, semakin lama penderitaan di keluarga kami bertambah.
Sampai aku masuk sekolah menengah pertama, ibuku baru pulang dari luar negeri, bukan membawa uang yang banyak tapi membawa rindu yang mendalam, saat itu aku menyadari hal yang belum aku sadari yaitu keberadaan ibu melebihi apapun di dunia ini.
Ibu akhirnya memutuskan menikah lagi dengan seorang duda beranak satu, kami menjadi keluarga yang lengkap, walau banyak halangan sebisa mungkin untuk dihadapi
            Sampai ibu memutuskan merantau dengan ayah tiriku ke kalimantan, aku juga memutuskan untuk sekolah di kota yang berbeda meniggalkan rumah dan desaku,  demi meraih mimpi dan cita citaku membahagiakan orang yang menyayangiku.
Di situlah aku baru merasa tak pernah punya rumah, rumah bukan hanya tempat dimana kita tinggal melainkan tempat paling nyaman untuk kita, dipenuhi kasih sayang dari keluarga, dan jika kita jauh dari rumah kita ingin segera kembali.
Selama ini aku tak merasakan hal itu, hidup di kota ini selalu membuatku ingin kembali ke rumah, saat aku kembali ke desapun aku tak merasa berada di rumah sehingga ingin cepat kembali ke kota.
Bahkan saat liburan dan memutuskan untuk ke rumah ibu yang berada di kalimatan aku tak merasakan rumah, sehingga selalu merasa dimanapun aku berada selalu ingin pulang ke suatu tempat , tapi semakin di cara tempat yang aku panggil rumah tak pernah datang
Hingga suatu hari yang panjang aku menyadari kenapa aku tak pernah merasa dimanapun itu rumah yang aku dambakan ,
Karna semua tempat yang aku tinggali selama ini bukanlah tempat yang ingin tinggali, itu sebabnya aku selalu merasa tak pernah punya rumah , jadi sebelum kita menyebut tempat tinggal kita rumah kita harus merasa nyaman dan bahagia saat kita di dalamnya, itulah yang disebut rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAGAM HIAS SUMATRA

Teori dibalik mv bts spring day sunflower

Dampak pemberontakan RMS (republik maluku selatan)