FF BTS ONESHOOT YOU ARE UNATTAINABLE
[ficlet] You are unattainable
Genre : *Fantasi-*Angst- *Mystery- *AU-
*Romance
Rating:
PG
Lenght:
Ficlet
Cast: 1. Park
jimin (BTS)
2. Seo umji (OC)
3. other
Summary: “kau yang takkan pernah terjangkau ”
Hai hai istrinya mpi kembali nih... kali ini dengan
ff ficlet fantasi pertama suflo, suflo gak tau ini akan bagus atau malah aneh
maksimal, tapi suflo sudah melakukan yang terbaik apapun hasilnya (jadi terima
saja). suflo juga punya kabar kalau epep ini satu-satunya retingnya yang umum
hahaha... jadi gak akan mengandung hal hal yang kalian inginkan... eh... maksud
suflo hal yang tidak dinginkan... udahlah dari pada nunggu suflo ngoceh
langsung aja...
Author pov
“apa kau ingin terus berdiri disana jimin-i?”
ketus seorang yeoja yang dari tadi sibuk berkutat dengan
bebagai macam bunga, ia mencoba mengkatupkan mulutnya memberikan udara
didalamnya dan menatap sebal ke arah seseorang yang dari tadi hanya berdiri
mematung.
Sementara seseorang yang dipanggil jimin itu hanya
tersenyum dan tetap berdiri.Tanpa membedulikan beberapa umpatan yang terlontar
dari yeoja mungil yang membuatnya betah memandanginya berjam-jam.
“aku ingin memandang wajahmu sedikit lebih lama
lagi” senyum lebar terukir di wajahnya setelah mengucapkannya.
“bolehkan umji-a?...” tuturnya manja sambil
menampilkan senyum puppynya. Jujur saja senyum itu bisa membuat siapa saja
terpesona. Mungkin juga pada umji atau tidak?.
“terserah...” tentunya umji sudah sangat paham
dengan tingkah jimin yang selalu menggodanya. dia memutuskan kembali
berkonsentrasi dengan bunga-bunganya, yang memang harus segera ia selesaikan jika
dia mau pulang cepat malam ini.
“hari ini hari terakhirku bertemu denganmu” DEG
jantungnya terasa berhenti, tenggorokannya
terasa tercekat bahkan tubuhnya kaku tak bisa bergerak. bagi umji jimin adalah
orang yang cukup spesial dihidupnya.
Dengan keadaan masih shock umji membalikkan tubuhnya
dan menatapnya dengan tatapan tajam mencoba mencari jawaban.
“weo?”
Jimin pov
Aku tak bisa menjawabnya, sama sekali tak bisa
menjawabnya. Berulang kali aku mencari jawabannya di setiap sisi otakku tapi
aku tak bisa menjawabnya.
aku hanya menatapnya dengan senyum terbaikku mencoba
mengalirkan rasa sakit yang sudah menjalar diseluruh tubuhku. Sementara dia
tetap menatapku mencoba menunggu jawabanku.
Kurilik jam dinding disudut rungan , ini sudah pukul
00.30 sebentar lagi aku harus pergi.
Flasback
“hari ini adalah hari terakhir perjanjian kita
jimin-i” kutatap malas orang yang baru saja menepuk bahuku, aku sudah tahu itu.
“kenapa terasa singkat?...” desisku, sepertinya baru
kemarin aku memohon kepada yoongi hyung untuk membuat perjanjian denganku.
Jika kalian tanya perjanjian apa itu, percayalah
kalian tidak ingin mengetahuinya. aku punya perjanjian dengan seorang malaikat
pencabut nyawa yang bernama min yoongi.
Isi perjanjiannya adalah dia menginjinkanku pergi
kedunia manusia dalam waktu seminggu, itupun hanya rentang waktu 12 malam
sampai jam 1 malam untuk menemui seseorang, dengan jaminan nyawaku jika sudah
jatuh tempo satu minggu.
Gila? Jika kalian berkata seperti itu, aku hanya
akan menjawap mungkin aku memang sudah gila. Aku gila karnanya seorang yeoja
yang sudah lama mencuri hatiku dan sayangnya kami berasal dari dunia yang
berbeda. Benar-benar berbeda.
“apa kau menyesal?” tanyanya, kubalas dengan
senyuman dan gidikan kepala. Karna memang selama ini aku tak pernah menyesal.
seminggu bersamanya adalah hal terindah dalam hidupku, aku tak ingin
menyesalinya toh ini sudah terjadi.
“aku akan pergi sekarang” kutarik seluruh tubuhku
untuk berdiri dan melangkah pergi, tentunya aku tak ingin menyia-yiakan
kesempatan terakhirku.
“kau itu bodoh” serunya. Aku tak mengubrisnya aku
hanya fokus berjalan kedepan.
“baiklah akan ku jemput tepat pukul 1 malam nanti” tambahnya
lalu kemudian perlahan menghilang dibalik cahaya hitam lekat tepat didepan
mataku, siapaku pasti bergidik jika melihatnya tapi memang itulah dia.
Flasback
end
“kenapa harus pergi? kau tak ingin menemuiku? Apa
aku punya kesalahan padamu?...” tanyanya bertubi-tubi, hartiku berdesis hanya
dengan melihat matanya. Jangan seperti ini... kau hanya semakin membuatku
terpuruk.
Dengan susah payah kutahan air mataku, setidaknya
aku tak ingin menagis pada hari terakhirku bersamanya. Aku ingin menggukir hal
manis untuknya disisa hidupku.
“kemarilah” pintaku padanya, air matanya mulai
berjatuhan begitu juga dengan rasa nyeri yang terus berdenyut disetiap inci
tubuhku. dengan terisak-isak dia mulai berjalan kearahku.
“bisakah kau buatkan aku coklat panas seperti
pertama kali kita bertemu?” kataku susah payah, berusaha menyembunyikan suara
serakku.
“berjanjilah jangan pergi dulu” serunya lirih sambil
mengelap air matanya, aku hanya mengangguk mengiyakan, kemudian dia pergi
kedalam memenuhi permintaanku.
“aku akan merindukanmu...”
Umji pov
Kenapa dia tiba-tiba harus pergi? kenapa? Puluhan pertanyaan
menghatam diseluruh sudut otakku mencoba mencarinya. Tapi jawaban itu sama
sekali tak kutemukan.
Aku tak bisa berhenti memikirkannya, mungkin aku
seperti gadis aneh yang sangat terpukul dengan kepergian orang asing yang baru
sajaku temui satu minggu ini. tapi percayalah aku sangat nyaman bersamanya
walaupun mungkin bukan perasaan cinta, aku sudah mempunyai seseorang yang
kucintai.
Sejak pertama bertemu dengannya sekalipun aku sudah
sangat percaya padanya.
Flasback
“apa yang kau lakukan disini?” tanyaku sambil
menyentuhnya pelan-pelan, mencoba membangunkannya, siapa malam malam begini
kurang kerjaan tidur didepan toko bungaku?.
Dia membuka matanya perlahan, dan bisa kulihat
ciptaan tuhan yang sangat sempurna dengan wajah tampan dan bibir seksi ditambah
mata sipitnya.
Dari Wajahnya seperti itu apalagi dengan baju
sweater biru langit dan clana panjangnya tentu saja ia terlihat bukan seorang
glandangan. Apa dia tersesat?.
“bisakah kau berikan aku coklat panas?” pintanya
lirih, wajahnya mulai memucat sepertinya dia kedinginan. aku mengangguk, tak
jelas kenapa aku langasung mengiyakan.
ini sudah lebih jam 12 malam seharusnya aku segera
pulang sebelum ibuku khawatir, tapi sepertinya orang ini butuh bantuan.
“baiklah masuklah” kataku sambil membukakan tokoku
yang memang sudah kututup, aku tau aku bodoh membiarkan namja asing yang baruku
kenal masuk ke dalam tokoku sendirian. Tapi sudahlah aku benar-benar tak
mempedulikanya.
-
-
“kau sendiran disini?” tanyanya disela-sela meminum
coklat panas, aku hanya mengangguk. Kami beberapa kali mengobrol hal yang tak
penting menurutku, karna sama sekali tak membahas dari mana dia dan kenapa dia
sampai seperti ini. Sudahlah... dia membuatku nyaman itu saja cukup.
“aku harus segera pergi, ini sudah jam 1” serunya tiba-tiba
lalu bangkit dan berjalan pergi, sementara aku masih mematung menatapnya yang
langsung berlari, pergi kemana?.
“kau mau pergi kemana?” aku mencoba berlari
mengejarnya tapi dinihil, tak kutemukan apapun disana selain diriku sendiri
yang sekarang sedang berdiri mematung.
hal yang paling aneh yang pernah kutemui adalah aku
melihatnya dengan jelas berlari kearah pintu dan sekarang lenyap begitu saja,
aku sampai berfikir apa aku baru saja menemui penunggu toko ini?.
Tapi bagaimana mungkin hantu bisa meminum coklat
panas? Berbagai hal tak masuk akal terniang-niang dikepalaku. dengan secapat
kilat kututup tokoku dan berlari pergi dari sini.
“kita akan bertemu lagi” bulu kudukku berdiri
setelah mendengar seseorang berbisik ditelingaku tanpa ada wujud.
“AAAA!!!!!” teriakku sambil berlari sekuat tenaga.
Flasback
end
Sejak saat itu setiap malam pukul 12 malam sampai
jam 1 malam dia selalu kemari. tentu saja aku sangat ketakutan padanya, apalagi
dengan kesan pertama yang sangat mengerikan.
Tapi dia selalu datang dengan senyum itu. Senyuman tanpa
dosa yang membuat hatiku nyaman, entah itu sihir atau apa tapi aku tak terlalu
ampil pusing dengan dari manapun dia atau siapapun dia, mau dia hantu atau
sejenisnya yang penting dia selalu menemaniku dan sangat baik padaku.
Untuk itu aku tak ingin dia pergi.
“ini minumlah” kataku sambil menyodorkan coklat
panas yang baru kubuat, lalu duduk di sampingnya. Dia hanya tersenyum dan terus
memandang keluar cendela.
“kanapa harus pergi?” tanyaku sekali lagi, rasanya
hatiku belum siap untuk kehilangannya, bahkan air mataku hampir keluar lagi.
Aku bukan yeoja cengeng tapi saat menyangkut orang yang kusayangi aku jadi
sangat sensitif.
“karna memang tak seharusnya aku kemari” katanya
serak, butiran air mata yang kutahan dari tadi akhrinya lolos dari pengawasanku.
Air mataku meluncur begitu saja setelah melihatnya meneteskan air mata.
“kenapa harus seperti itu...”
Jimin pov
20 menit lagi waktuku yang tersisa, rasa takut
menyelubung diseluruh tubuhku. Jika aku lebih serakah lagi, aku ingin melihatnya
lebih lama. seandainya aku bisa.
Kupandangi wajah cantik yang sudah membuatku gila
sampai seperti ini, wajah oval dengan hidung kecil ditambah bibir cerry
benar-benar membuatku gila karna tak bisa memilikinya.
sampai kapanpun kita memang tak mungkin bersama. Aku
bersyukur bisa bertemu denganmu. Aku memang sudah tau ini akan terjadi sejak
awal.
“tinggal 15 menit lagi waktuku, apa yang ingin kau
tanyakan?” tanyaku parau, dia hanya menatapku tanpa mengatakan apapun, suasana
canggung mulai menyerang kami.
“dari mana asalmu? Dan kenapa kau harus pergi?”
tanyanya tiba-tiba memecah susana dengan wajah sayunya.
“kalau aku tak bisa menjawab keduanya apa kau akan
marah?” tanyaku hati-hati
“anyeo, hanya saja aku kecewa karna kau tak bisa kemari
lagi” hatiku terus saja
bergetar setelah melihatnya semakin terisak-isak, aku
tak ingin melihatnya menangis lebih dari ini.
“maaf...” hanya itu yang bisa keluar dari mulutku,
tak ada kata lain yang bisa ku keluarkan.
aku tau sekali jika yang ia rasakan bukan perasaan
cinta padaku. Aku juga tau dia sudah mempunyai seseoang yang dia cintai. tapi
aku tak peduli meskipun ini cinta tak terbalas sekalipun, aku hanya ingin dia
mengetahui keberadaanku.
Hening hanya itu yang bisa menggambarkan suasana kami
saat ini, bodoh! Seharusnya aku menghabisakan waktuku yang tersisa dengan
banyak kenangan manis.
Kuputuskan untuk berdiri, dia yang dari tadi
tertunduk juga ikut berdiri, mungkin dia sedikit terkejut.
aku tersenyum ke arahnya mencoba mengatakan semuanya
tanpa mengeluarkan kata-kata. Aku tak ingin memberikan luka padamu... aku Cuma
ingin kau mengingat aku ada, Itu saja sudah cukup.
Flasback
“jimin-i... bisakah kau membantuku?” aku tersenyum
dan bergidik menolak, sementara dia hanya mengumpat tak jelas padaku karna
kesal.
“ya! dari pada kau diam saja seperti itu lebih baik
kau membantuku!” umpatnya lagi, aku tertawa terbahak-bahak setelah berhasil
menggodanya. setelah puas membuatnya sebal kuputuskan untuk membantunya,
Menganggkat beberapa tangkai bunga dan merapikannya.
Sekitar 20 menit kami sudah berhasil menyelesaikan
semuanya, sesuatu yang dilakukan berdua memang akan cepat selesaikan?. kemudian
dia berjalan kearahku dan duduk disampaingku sambil membawa dua cangkir coklat
panas kesukaanku.
“ini coklat kesukaanmu” aku tersenyum kepadanya
sambil menerimanya.
“gomawo..., kau kenapa? tak biasanya cemberut?”
tanyaku basa-basi, sebenarnya aku tau kenapa dia seperti ini. Dia baru saja
bertengkar dengan jungkook yang merupakan kekasihnya, tadi aku sempat mengintipnya.
“anyeo, gwenchana”
“karna jungkook?” tanyaku sambil sedikit menyenggol
lengannya mencoba menetralkan suasana, menggodanya dan membuatnya tertawa
adalah hal yang paling aku suka, karna hanya itu yang bisa kuperbuat untuk
disampaingnya.
“jangan bahas dia” aku menggangguk pasti setelah mendengarkan
kode agar diam. Beberapa menit kemudian aku bangkit. ini sudah jam 1 aku harus
cepat pergi.
“sudah mau pergi? bisakah kau tinggal beberapa jam
lagi?” katanya memelas sambil menarik tanganku, cih! dia sangat manis.
“aego... kau ini
manis sekali, jangan menunjukkan wajah seperti itu pada sembarangan
namja eoh..”
“we-o? Lagipula kau bukan namja sembarangan”
ketusnya yang tambah membuatku gemas.
“kau baru mengenalku 5 hari, itu artinya aku namja
sembarangan. apa kau tak takut padaku? Bagaimana kalau aku orang jahat?” kataku
sambil mengacak-ngacak rambutnya.
“anyeo, kenapa kau harus takut? Wlek..” ledeknya, dia
benar-benar menggemaskan. kulangkahkan kakiku semakin dekat padanya, membunuh
jarak diantara kami, dia sedikit kaget setelah melihatku terus maju dan mungkin
gugub.
“a..a..pa. yan.g... ka.u..l..aku.kan?” tanyanya
gugub, ku angkat sudut bibirku utuk menunjukan senyum menyerigaiku saat jarak
kami benar-benar dekat. Aku bahkan bisa merasakan hembusan nafasnya lembut.
Cup
Jangan salah paham, aku hanya mengecup keningnya
saja. Dia melongo tak percaya dengan wajah bodohnya. Senyumku terukir setelah
melihatnya beberapa kali menelan ludahnya gugub. Ini sangat menyenangkan.
Flasback
end
10 menit waktuku yang tersisa, kulangkahkan kakiku untuk
berjalan pergi sampai tangan mungilnya mengehentikan langkahku.
“jebbal jangan pergi emm...” rintihnya.
“mianhe...” kupeluk dia dengan segala yang kupunya,
mencoba menyalurkan semua perasaan yang kini menggrogoti hatiku. Mengirup
aromanya sebanyak-banyaknya untuk yang terakhir kalinya.
5 menit
“aku benar-benar harus pergi” kataku parau, air
mataku benar-benar mengalir deras. Aku tak ingin kau melihatku mati.
3 menit
“jangan sering menangis, kalau bisa mulai sekarang
jangan pulang larut malam, aku tidak akan datang untuk menemanimu atau
menjagamu lagi, jadi jaga dirimu sendiri.” kuhirup nafas sebanyak-banyaknya
memberikan jeda pembicaraanku.
2 menit
“jangan pernah menungguku... karna aku tak akan
pernah datang lagi” ku eratkan pelukanku, bagai tersayat-sayat hatiku kini.
kurasakan dia juga menangis terisak isak di balik pelukanku.
1 menit
“aku mencintaimu...” akhirnya satu kata itu bisa
kuucapkan, dia mendongakkan wajahnya mencoba diberi penjelasan atas apa yang
baru kuucapkan. Tapi aku tak sedang dalam posisi yang bisa menjelaskannya.
“waktumu sudah habis jimin-i” bisik yoongi hyung yang
sudah berdiri disampingku, ku hembusakan nafasku panjang dan melihatnya untuk
terakhir kali.
“maaf...” perlahan tapi pasti tubuhku mulai
menghilang, tentu saja ia sangat shock apalagi semakin lama tubuhku semakin kabur,
hingga aku sudah tak bisa merasakan tubuhku lagi.
“well setidaknya kau tak menyesal” tanya yoongi
sambil mengukir senyumnya dan mengajakku pegi.
“aku tak pernah menyesal... ”
Fin...>>>
Ff
apaan sih ini!?...
Gimana? Aneh? Alay? Gak maksud? Biarlah... mau
gimanapun suflo udah ngerasa bangga *plak, maaf juga jika typonya segudang, yang
selanjutnya suflo akan coba yang terbaik lagi ya...
Seronoknya.. boleh tolong buat banyak cerita jimin dan umji? Susah untuk jumpa maincase nya mereka... Rata-rata semuanya suga dan umji.... Boleh tolong buatkan untuk saya?
BalasHapusSalam dari Malaysia